Kitchen Island atau lebih dikenal
dengan Meja Island sebagai area makan sudah jamak dalam desain dapur masa kini.
Biasanya, hal tersebut diaplikasikan dalam hunian dengan luas terbatas. Namun
jika rumah anda memiliki luasan yang cukup, jadikan island table sebagai area
masak. Apalagi jika anggota keluarga menyukai harum makanan yang menyebar ke
seluruh rumah. Agar tidak terkesan sempit, aplikasi warna putih sebagai warna
primer dan marmer seagai warna utama.
Begitulah yang diterapkan pada
dapur ini. Luas ruangannyamemungkinkan dibuat area masak di island table.
Perletakannya yang unik – di tengah ruangan – seolah mejadikan si koki sebagai
bintang yang bisa ditonton oleh anggota keluarga lain.
Selain itu, meja ini bisa juga
berfungsi sebagai sekat antara ruang keluarga dengan dapur serta meja makan.
Dari aspek desain, material yang digunakan pada dapur ini menyeimbangkan satu
sama lain. Marmet yang terkesan berat diimbangi dengan furniture berbahan kayu
meranti dengan finishing duco yang terkesan bersih.
Selain efisiensi ruang, fengshui
menjadi alasan utama perletakan area masak di meja island. Jika area masak
diletakan sejajar dengan area cuci, arah buangan tangan ketika masak akan
menuju ke luar rumah. Sebaliknya ketika area masak diletakan di meja island,
buangan tangan akan mengarah ke meja makan, yang posisinya masih ada di dalam
rumah.
Dapur ini memenuhi alur segitiga
dapur. Alur ini terbentuk dari tiga unsure yaitu area cuci bahan, dan menimpan,
menimbang dan mengolah sajian, serta area penyajian dan pencucian peralatan
yang dipakai. Jarak ketiga area ini tidak jauh, hanya dua langkah dari
masing-masing titik. Misalkan kulkas sebagai area penyimpanan ke area masak
membutuhkan 2 sampai 3 langkah orang dewasa. Begitu juga dengan jarak area
masak ke area cuci yang tidak membuat orang masak menjadi cepat lelah.
0 comments:
Post a Comment